Kebanyakan
dari kita mungkin mengira angka Arab seperti angka-angka yang tercantum di
dalam Al-Qur’an. Namun pada kenyataannya angka Arab bukanlah seperti yang
selama ini kita asumsikan. Angka Arab itu sendiri sebenarnya angka yang
sekarang menjadi angka internasional yaitu 1, 2, 3, 4, 5, ...dst. Lalu, angka
yang kita kenal sebagai angka Arab yang ada di Al Qur’an itu angka apa?
Fakta
yang lucu. Ketika masyarakat umum dunia menyebutnya angka Arab, tapi orang Arab
sendiri justru menyebutnya sebagai angka Hindi. Angka Arab yang sebenarnya
adalah angka India yaitu ١,٢,٣,٤,٥,٦,٧,٨,٩,١٠ .
Hal ini bisa dilihat dari sejarah perkembangan evolusi tulisan angka Arab dan
Hindi itu sendiri. Kenyataannya angka-angka yang kita pakai saat ini
adalah keturunan dari angka India. Dan sistem angka Hindu-Arab dikembangkan
oleh matematikawan India. Angka India kemudian diadopsi oleh matematikawan
Persia di India, dan diteruskan lebih lanjut kepada orang-orang Arab di sebelah
barat. Bangsa India pulalah yang menemukan/memperkenalkan angka 0 (nol) yaitu
simbol dari ketiadaan.
Di
Eropa, angka Arab yang telah berevolusi menjadi angka Arab Latin digunakan
bersandingan dengan huruf Latin. Mereka (orang Eropa) menyebutnya angka Arab,
tapi orang Arabnya sendiri menyebutnya angka India. Ini karena orang Eropa abad
pertengahan belum begitu mengenal bangsa-bangsa Asia dengan baik, jadi mereka
menganggap semua tentang Asia adalah Arab, termasuk angka India ini. Angka Arab
Latin ini kemudian menjadi populer dan menggantikan angka Romawi di Italia dan
kemudian menyebar ke seluruh Eropa. Angka Arab Latin yang simpel sangat
memudahkan para akuntan dalam pencatatan transaksi. Ditambah lagi sejak
ditemukannya Mesin Cetak di abad ke-15, angka Arab Latin menjadi sangat populer
dan digunakan di hampir semua kerajaan di Eropa.
Di
masa kolonialisme, orang-orang Eropa memperkenalkan angka Arab Latin ke
negeri-negeri jajahannya di berbagai penjuru dunia, seperti India (balik lagi
ke India), Asia Timur, Afrika, Amerika, dan Asia Tenggara, termasuk bumi
Nusantara (belum ada Indonesia waktu itu).
Sekarang,
angka Arab Latin telah menjadi angka Internasional dan digunakan di hampir
seluruh dunia. Bahkan di negara yang tidak menggunakan huruf Latin sekalipun,
seperti Cina, Korea, Jepang, India, Thailand, dll, angka Arab Latin sesekali
digunakan menggantikan angka tradisionalnya. Sedangkan angka Romawi terkadang
masih digunakan untuk tujuan formalitas atau seni.
Bentuk
angka-angka itu dimodifikasi di saat mereka diteruskan, dan mencapai bentuk
Eropanya (bentuk yang sekarang) pada saat mencapai Afrika Utara. Dari sana,
penggunaan mereka menyebar ke Eropa pada Abad Pertengahan. Penggunaan Angka
Arab tersebar ke seluruh dunia melalui perdagangan, buku, dan kolonialisme
Eropa. Saat ini, Angka Arab adalah simbol representasi angka yang paling umum
digunakan di dunia.
Sesuai
dengan sejarah mereka, angka-angka (0,1,2,3,4,5,6,7,8,9) juga dikenal sebagai
Angka Hindu atau Angka Hindu-Arab.“Alasan mereka lebih dikenal sebagai
‘Angka-Arab’ di Eropa dan Amerika adalah karena mereka diperkenalkan ke Eropa
pada abad kesepuluh melalui bangsa Arab di Afrika Utara.”
Dahulu (dan
sampai sekarang) digit-digit tersebut masih dipergunakan oleh orang Arab barat
semenjak dari Libya hingga ke Maroko. Di sisi lain, orang-orang Arab menyebut
sistem tersebut dengan nama “Angka Hindu”, yang mengacu pada asal mereka di
India. Namun demikian, angka ini tidak boleh dirancukan dengan “Angka Hindu”
yang dipergunakan orang-orang Arab di Timur Tengah, yang disebut dengan nama
lain Angka Arab Timur; atau dengan angka-angka lain yang saat ini dipergunakan
di India (misalnya angka Dewanagari atau bisa dilihat pada baris bilangan Hindu).
Nah,
sekarang sudah tahu bahwa ternyata angka yang kita pakai sehari-hari awalnya
bukanlah berasal dari Arab, tetapi dari India. Itulah alasan mengapa meskipun
semua tulisan Arab ditulis dari kanan ke kiri tetapi tidak begitu halnya dalam
menulis angka pada penomoran Al Quran. Penomoran halaman Al Quran tetap dari
kiri ke kanan.
Best regards, Muhammad Abdur Rozaq Undergraduate Student of Fiscal Administration Study Faculty of Social and Political Science University of Indonesia E-mail: muh.abdurrozaq@gmail.com Mobile: 082260280185
Comments
Post a Comment
Your comments help me improving my papers; therefore, I'm going to be glad receiving your advice. Thanks for visiting my blog.