Skip to main content

Local Economic Development in The United States and Canada



                    Tujuan dari sebuah sistem kebijakan dalam sebuah pembangunan ekonomi menjadi hal penting selain hal mengenai mekanisme suatu kebijakan. Kebijakan pembangunan ekonomi berbasis pelembagaan ataupun terpusat yang diterapkan di antara kedua negara, Amerika dan Kanada perlu untuk diuji terlebih dahulu mengenai tujuan dari masing-masing. Di dalam jurnal, penulis mengkaji tujuan pembangunan ekonomi di kedua negara tersebut pada tahun 2001 yang didasarkan atas kondisi pada tahun 1994.
                    Tujuan pembangunan ekonomi di kedua negara pada tahun 2001 mengalami perubahan dari tujuan yang ingin dicapai selama tahun 1994. Hal tersebut mengingat pertimbangan prioritas tujuan dari masing-masing negara, walaupun secara keseluruhan tidak mengubah secara substansial unsur-unsur dari tujuan pembangunan ekonomi, serta keduanya ingin mendorong pembangunan ekonomi daerah. Perubahan tersebut juga tidak berarti mengalihkan kadar fungsi pelembagaan di kedua negara tersebut.
                    Di Amerika, tujuan pembangunan ekonomi mengurangi perhatian terhadap beberapa substansi meliputi ekspansi bisnis (tahun 1994=4,58;tahun 2001=4,43), diversifikasi pasar (tahun 1994=4,15;tahun 2001=3,89), dan pertumbuhan industri kecil menengah (tahun 1994=3,68;tahun 2001=3,49), walaupun substasi-substansi tersebut tetap menjadi bagian dari prioritas pembangunan. Sedangkan tujuan pembangunan lebih difokuskan kepada menciptakan keadilan sosial (tahun 1994=2,24;tahun 2001=2,62) dan pembangunan bisnis yang minoritas (tahun 1994=2,43;tahun 2001=2,69), walaupun keduanya relatif rendah dalam prioritas anggaran. Sedangkan di Kanada, pembangunan ekonomi diprioritaskan untuk pembangunan wilayah perkotaan (tahun 1994=3,38;tahun 2001=3,94), kepariwisataan (tahun 1994=3,56;tahun 2001=3,90), pengembangan lingkungan (tahun 1994=2,56;tahun 2001=3,10), keadilan sosial (tahun 1994=2,24;tahun 2001=2,84), dan kegiatan bisnis minoritas (tahun 1994=2,00;tahun 2001=3,11), walaupun dari substansi-substansi tersebut, pembangunan wilayah perkotaan-lah yang memiliki porsi skala prioritas paling tinggi.
                    Kebijakan yang diterapkan di Amerika dan Kanada dalam mencapai tujuan pembangunan ekonomi selama periode 1994 dan 2001 diatur ke dalam lima kategori yang meliputi peraturan pemerintah, investasi infrastruktur publik, bantuan kegiatan bisnis, pengelolaan lahan dan properti, dan kegiatan pasar. Kedua negara sama-sama menekankan pada kebijakan investasi untuk perbaikan dan pengembangan infrastruktur publik. Adapun infrastruktur yang lebih ditekankan di Amerika berupa perbaikan dan perluasan pelayanan publik dan investasi untuk pengembangan bidang streetscapes seperti banner, pelayanan hak-hak fasilitas bagi para pejalan kaki, dan keindahan kota. Untuk mencapai target tersebut, maka dilaksanakan program seperti promosi tempat-tempat yang tersedia untuk pembangunan/investasi, efisiensi proses perijinan (seperti sistem one-stop shops), dan penyelenggaraan acara pekan raya dan festival, serta kebijakan pajak seperti pajak penyusutan dan penangguhan, pengembangan wilayah khusus (seperti free trade zone), dan penyediaan tempat-tempat untuk pembangunan. Sedangkan di Kanada, investasi infrastruktur diikuti dengan inventarisasi dan promosi tempat-tempat khusus, promosi kota secara keseluruhan, dan investasi untuk meningkatkan pelayanan kota. Kegiatan yang dilakukan meliputi pengembangan bidang streetscapes di wilayah perkotaan, pembuatan taman-taman, penyelenggaraan acara khusus seperti pekan raya dan festival, efisiensi proses perijinan, kunjungan berbagai perusahaan baru, dan investasi di bidang seni dan kebudayaan. Adanya perbedaan bentuk kebijakan dalam mencapai target pembangunan ekonomi dari kedua negara tersebut dikarenakan adanya kemungkinan perbedaan peraturan perundang-undangan dan kebijakan masing-masing daerah seperti yang terjadi di Kanada, di mana pemerintah daerah lebih menekankan untuk meningkatkan investasi di bidang seni dan kebudayaan.
                    Walaupun secara keseluruhan kebijakan yang diterapkan di Amerika dan Kanada memiliki persamaan, di mana keduanya menekankan pada pengembangan investasi dan infrastruktur publik, secara khusus ada perbedaan dalam hal teknis. Amerika lebih menekankan terhadap pengembangan kawasan khusus (seperti daerah perdagangan bebas, kawasan khusus industri), menerapkan kebijakan pajak, pajak khusus daerah, dan memberikan pinjaman. Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh setiap individu dalam kegiatan bisnis di perusahaannya dan sekaligus mengurangkan beban yang harus dikeluarkan pemerintah akibat keikutsertaannya dalam kegiatan bisnis, dan mengandalkan dalam pemberian insentif keuangan. Sedangkan Kanada menggunakan peraturan daerah, menerapkan persyaratan yang mengharuskan bahwa setiap perusahaan harus melatih penduduk daerah sekitar untuk direkrut menjadi tenaga kerjanya, investasi di bidang seni dan kebudayaan daerah untuk meningkatkan kualitas kehidupan di daerah, pemberian subsidi untuk penelitian, pemberian bantuan teknis terhadap perusahaan, pemberian subsidi berupa peralatan, pengadaan bisnis mesin penetas untuk meningkatkan kegiatan wirausaha, pengadaan taman, promosi dan pemasaran, berusaha menarik bisnis asing, mengadakan kunjungan terhadap perusahaan-perusahaan baru, dan mengembangkan pasar ekspor. Dari hal tersebut terlihat bahwa pemerintah di Kanada lebih sering terlibat dalam dalam meningkatkan kegiatan bisnis, baik itu melalui kebijakan peraturan, pemberian bantuan teknis, pengadaan mesin penetas, pengadaan taman industri, kegiatan promosi, yang diimbangi dengan peningkatan dalam mengangkat kebudayaan daerah. Berbeda dengan di Amerika, di mana peran pemerintah terlihat begitu pasif.
Referensi:
Reese, Laura A., and Raymond A. Rosenfeld, Local Economic Development in The United States and Canada: Institutionalizing Policy Approaches, dalam American Review of Public Administration, Vol. 34 No. 3, September 2004, page 277-292.

Best regards, Muhammad Abdur Rozaq Undergraduate Student of Fiscal Administration Study Faculty of Social and Political Science University of Indonesia E-mail: muh.abdurrozaq@gmail.com Mobile: 082260280185

Comments

Popular posts from this blog

Kenapa angka India menjadi angka Arab?

Kebanyakan dari kita mungkin mengira angka Arab seperti angka-angka yang tercantum di dalam Al-Qur’an. Namun pada kenyataannya angka Arab bukanlah seperti yang selama ini kita asumsikan. Angka Arab itu sendiri sebenarnya angka yang sekarang menjadi angka internasional yaitu 1, 2, 3, 4, 5, ...dst. Lalu, angka yang kita kenal sebagai angka Arab yang ada di Al Qur’an itu angka apa? Fakta yang lucu. Ketika masyarakat umum dunia menyebutnya angka Arab, tapi orang Arab sendiri justru menyebutnya sebagai angka Hindi. Angka Arab yang sebenarnya adalah angka India yaitu ١ , ٢ , ٣ , ٤ , ٥ , ٦ , ٧ , ٨ , ٩ ,١٠ . Hal ini bisa dilihat dari sejarah perkembangan evolusi tulisan angka Arab dan Hindi itu sendiri. Kenyataannya angka-angka yang kita pakai saat ini adalah keturunan dari angka India. Dan sistem angka Hindu-Arab dikembangkan oleh matematikawan India. Angka India kemudian diadopsi oleh matematikawan Persia di India, dan diteruskan lebih lanjut kepada orang-orang Arab di sebelah barat. ...

Go-Jek Indonesia dan Tantangan Lingkungan dalam Perspektif Teori Organisasi

Organisasi bisnis jasa online , dewasa ini sedang banyak dikembangkan di Indonesia. Hal ini terbukti dari banyaknya penawaran fasilitas-fasilitas yang berdalih memberikan kemudahan dalam memenuhi setiap kebutuhan dan aktivitas masyarakat yang dikemas secara online dalam sebuah software aplikasi. Sebagaimana dapat kita amati, kemunculan berbagai bentuk layanan belanja online seperti Tokopedia , Bukalapak , Lazada , OLX , Grab-Bike , dan Go-Jek. Terkait hal bisnis jasa online , dalam tulisan ini akan dibahas mengenai layanan Go-Jek Indonesia. Go-Jek merupakan startup lokal di bidang digital. Selain Go-Jek, terdapat juga Grab-Bike yang merupakan startup asal Malaysia. Khususnya Go-Jek, ini sangat cermat dalam melihat kondisi lingkungan, yang terkait kemacetan yang terjadi di kota-kota besar, khususnya Jakarta. Ide diciptakannya layanan Go-Jek muncul dari lingkungan eksternal organisasi Go-Jek, yaitu masyarakat (yang kemudian menjadi target sebagai customer Go-Jek) dan kemace...

Tanya Jawab Seputar Manusia dan Masyarakat Indonesia

1.       Soal: Setiap sukubangsa/etnis di Indonesia, memiliki budaya yang mendasari terbangunnya kearifan lokal untuk kelangsungan hidup mereka saat beradaptasi dengan lingkungan alamnya, baik dalam mengelola sumberdaya alam, mitigasi bencana dan berbagai kehidupan sosial. Sebut dan jelaskan langkah-langkah yang konstruktif harus dilakukan pemerintah dalam membangun kemitraan dengan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan budaya! Pembahasan: Kearifan lokal merupakan prinsip-prinsip dan cara-cara tertentu yang dianut, dipahami, dan diaplikasikan oleh masyarakat lokal dalam berinteraksi dan berinterelasi dengan lingkungannya dan ditransformasikan dalam bentuk sistem nilai dan norma adat. [1] Kearifan lokal juga berkaitan dengan strategi kehidupan yang berwujud aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat lokal dalam menjawab berbagai masalah dalam pemenuhan kebutuhan mereka. [2] Hidup yang berdampingan dengan alam mengharuskan kita mampu beradaptasi den...